Minggu, 18 Januari 2015

Keuntungan Berinvestasi Sekaligus Mendapat Banyak Manfaat dari Rekening Khusus Prudential

Pada zaman sekarang ini banyak sekali tempat untuk berinvestasi. Kebanyakan orang akan menginvestasikan dananya di tempat yang aman, yang lazimnya tempat yang aman tersebut adalah Bank. Kita sebut saja Bank dengan Rekening Biasa. Akan tetapi Rekening Biasa hanya menawarkan kenyamanan dalam berinvestasi kepada nasabah. Namun nasabah juga butuh proteksi untuk menjaga agar investasi dapat terus terjaga, oleh karena itu Prudential menyediakan sebuah tempat berinvestasi yang menyediakan banyak manfaat bagi nasabah yang disebut Rekening Khusus.


Tahukah anda apakah rekening khusus itu?

Rekening Khusus merupakan salah satu produk dari PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) yang membuat nasabah banyak mendapatkan keuntungan dan kenyamanan dalam berinvestasi. Karena setiap nasabah yang menginvestasikan dananya akan mendapatkan manfaat sebagai berikut :

  • Pengobatan sakit kritis s/d usia 70 tahun
  • Rawat inap s/d usia 75 tahun
  • Jaminan pengobatan kecelakaan
  • Uang pertanggungan meninggal karena sakit dan kecelakaan
  • Pru Payor yaitu jika terkena kondisi kritis, nasabah akan mendapatkan bebas pembayaran premi dan akan ditabungkan oleh Prudential sampai berusia 55 tahun
  • Pru Spouse Payor yaitu jika pasangan hidup (penanggung premi) terkena kondisi kritis/meninggal/cacat tetap, nasabah akan dibebaskan dari pembayaran premi dan ditabungkan oleh prudential sampai berusia 55 tahun.
Mengenal lebih dalam mengenai PT Prudential Life Assurance Indonesia yang didirikan pada tahun 1995, merupakan bagian dari Prudential plc, sebuah grup perusahaan jasa keuangan terkemuka di Inggris. Sebagai bagian dari Grup yang berpengalaman lebih dari 165 tahun di industri asuransi jiwa, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Sejak meluncurkan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (unit link) pertamanya di tahun 1999, Prudential Indonesia merupakan pemimpin pasar untuk produk tersebut di Indonesia. Di samping itu, Prudential Indonesia juga menyediakan berbagai produk yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi setiap kebutuhan para nasabahnya di Indonesia.

Sampai 30 Juni 2014, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dan kantor pemasaran di Medan, Surabaya, Bandung, Denpasar, Batam dan Semarang. Prudential Indonesia melayani lebih dari 2,3 juta nasabah melalui lebih dari 200.000 tenaga pemasar di 371 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh nusantara (termasuk di Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali).

PT Prudential Life Assurace Indonesia adalah organisasi besar, memiliki daerah kerja yang luas, mempunyai bidang tugas yang beraneka dan rumit serta jumlah karyawan yang banyak, maka perusahaan ini termasuk kedalam bentuk organisasi garis dan staff.

Skema Organisasi Prudential

Untuk menjalankan struktur diatas PT Prudential Life Assurance Indonesia menjalankan sistem kerja sebagai berikut :
  • Pembagian kerja di PT Prudential Life Assurance Indonesia diatur pada lembar jobdesk yang disosialisasikan oleh setiap kepala bagian
  • Rantai perintah di PT Prudential Life Assurance Indonesia dibuat harmonis, dengan tidak membedakan antara atasan dan bawahan tetapi lebih kepada kerja tim dan sistem belajar.
  • Tipe pekerjaan yang dilaksanakan di PT Prudential Life Assurance Indonesia bersifat unit link, yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.
  • Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan di PT Prudential Life Assurance Indonesia tergantung fungsi dari setiap bagiannya.
  • Tingkatan manajemen 
Kebaikan organisasi garis dan staff yaitu :
  • Relevan untuk perusahaan besar
  • keputusan lebih rasional karena adanya staff ahli
  • Dapat mewujudkan “ The right man , in the right place “
Keburukan organisasi garis dan staff adalah :
  • Organisainya rumit karena kompleksnya susunan organisasi serta membutuhkan biaya tinggi.
  • Koordinasi kadang-kadang sukar diterapkan
  • Solidaritas sesama karyawan berkurang karena jumlahnya yang banyak sehingga memungkinkan mereka untuk tidak lagi saling mengenal.
Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki konflik atau masalah yang dihadapi tak terkecuali PT Prudential Life Assurance Indonesia. Jenis konflik yang sering terjadi di perusahaan ini adalah jenis konflik menyangkut informasi.  Penyebabnya adalah pegawai tidak memiliki informasi yang cukup, atau bahkan tidak meiliki informasi yang sama tentang suatu situasi. Pegawai mengumpulkan dan mengklarifikasikan fakta-fakta yang diperlukan dapat menolong meredakan ketegangan yang terjadi dalam situasi berbeda, Pegawai yang bertikai menafsirkan informasi dengan cara yang berlainan atau memberikan bobot kepentingan yang berbeda terhadap informasi yang sama. Dimana pada Bagian Pemasaran sering mengalami konflik seperti ini. Cara penyelesaian yang baik untuk konflik ini adalah diskusi terbuka dan masukan dari pihak yang dapat dipercaya akan membantu dalam menilai relevansi dari informasi yang tersedia.

PT Prudential Life Assurance Indonesia menggunakan empat teori motivasi yang diperkenalkan oleh Mc Gregor,  Abraham Maslow, David Mc Cellend, Herzberg. 
  1. Teori Motivasi oleh Douglas Mc Gregor (Teori X dan Y) yang mengkaji kedalam dua pandangan negatif (X) dan positif (Y) namun PT Ptudential Life Assurance Indonesia menggunakan kajian pandangan positif (Y) kepada para pegawainya, sehingga fokus pada tujuan impiannya masing-masing.
  2. Teori Motivasi oleh Abraham Maslow (Teori Hierarki Kebutuhan) yang mana Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Dan PT Prudential Life Assurance Indonesia lebih memiliki kecenderungan pada hipotesis penghargaan dan aktualisasi diri. Karena setiap pegawai di perusahaan ini akan diberi penghargaan sesuai porsinya dan setiap pegawai dapat membuat diri mereka berkembang sendiri dengan kemampuan yang dimiliki dan dengan usaha sendiri.
  3. Teori Motivasi oleh David Mc Clelland (Teori Motivasi Kontemporer) Yaitu teori yang menggambarkan kondisi pemikiran saat ini dalam menjelaskan motivasi karyawan. Dalam teori ini PT Prudential Life Assurance Indonesia memakai semua konsepnya yaitu teori kebutuhan, teori evaluasi kognitif, teori penentuan tujuan, teori penguatan, teori keadilan dan teori harapan.
  4. Teori Motivasi oleh Herzberg (Teori Dua Faktor) memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bahwa ketidakpuasan kerja berasal dari ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Dimana dalam teori ini PT Prudential Life Assurance juga memandang kebutuhan karyawan berdasarkan kedua faktor yang disebutkan, yaitu :
    • Faktor Ekstrinsik:
      • Upah yang sesuai dengan produktivitas pegawai
      • Kondisi kerja yang nyaman 
      • Keamanan kerja karena telah di proteksi oleh perusahaan
      • Status yang jelas
      • Prosedur perusahaan yang mendukung pekerjaan pegawai
      • Mutu penyeliaan
      • Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan yang harmonis dengan kerja tim
    • Faktor Intrinsik:
      • Pencapaian prestasi didapat dari hasil kerja keras sendiri dan tim
      • Pengakuan yang real
      • Tanggung Jawab yang harus dipenuhi karena berkaitan juga dengan kepuasan nasabah
      • Kemajuan dalam bekerja dilihat dari pencapaian produktivitas pegawai
      • Pekerjaan itu sendiri yang dijalankan dengan suka cita oleh pagawai karena pekerjaan diatur oleh pegawai itu sendiri baik dari segi waktu dan cara bekerjanya memiliki strategi marketing tersendiri
      • Kemungkinan berkembang yang pesat sehingga membuat pegawai rajin dan tekun dalam bekerja